Home Olahraga Rashid Khan Mengecam Pemerintah Taliban Setelah Larangan Pelatihan Medis Untuk Wanita

Rashid Khan Mengecam Pemerintah Taliban Setelah Larangan Pelatihan Medis Untuk Wanita

35
0

Superstar kriket Afghanistan Rashid Khan pada hari Rabu mendesak pemerintah Taliban untuk mempertimbangkan kembali larangan pelatihan medis bagi wanita di negara itu, dengan mengatakan keputusan itu akan sangat mempengaruhi masa depan dan martabat mereka.

Laporan media menyatakan bahwa kepemimpinan Taliban telah memerintahkan lembaga swasta dan publik untuk berhenti menyediakan kursus medis bagi wanita di Afghanistan.

Pada September 2021, sebulan setelah mereka kembali berkuasa, Taliban berhenti bersekolah untuk anak perempuan setelah kelas enam. Mereka melarang wanita dari Universitas pada Desember 2022.

Rashid Khan mengatakan pendidikan memegang tempat sentral dalam ajaran Islam dan bahwa iman menekankan pengejaran pengetahuan bagi pria dan wanita. Dia mengatakan Afghanistan membutuhkan profesional di setiap bidang, terutama sektor medis.

“Dengan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam saya merenungkan penutupan baru-baru ini dari lembaga pendidikan dan medis untuk para suster dan ibu Afghanistan. Keputusan ini sangat memengaruhi tidak hanya masa depan mereka tetapi juga struktur masyarakat kita yang lebih luas,” tulis Rashid Khan di ‘X’.

“Rasa sakit dan kesedihan yang mereka ungkapkan melalui media sosial berfungsi sebagai pengingat pedih akan perjuangan yang mereka hadapi. Afghanistan, tanah air kita tercinta, berdiri pada titik kritis,” tambahnya.

Laporan telah menyatakan bahwa keputusan Taliban hanya akan memperburuk kondisi di mana Afghanistan menghadapi kekurangan profesional medis.

“Negara ini sangat membutuhkan profesional di setiap bidang, terutama di sektor medis. Kekurangan akut dokter dan perawat wanita sangat memprihatinkan, karena secara langsung berdampak pada perawatan kesehatan dan martabat perempuan.

“Sangat penting bagi para suster dan ibu kami untuk memiliki akses ke perawatan yang diberikan oleh para profesional medis yang benar-benar memahami kebutuhan mereka,” kata mantan kapten itu.

“Saya dengan tulus mengimbau pertimbangan kembali keputusan ini sehingga gadis-gadis Afghanistan dapat merebut kembali hak mereka atas pendidikan dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Memberikan pendidikan kepada semua bukan hanya tanggung jawab sosial tetapi kewajiban moral yang berakar kuat dalam iman dan nilai-nilai kita,” tambah pria berusia 26 tahun itu.

Uni Eropa pada hari Rabu mengutuk Taliban karena melanggar hak asasi manusia dan akses perempuan ke pendidikan menyusul laporan media bahwa para pemimpin Taliban telah memerintahkan lembaga swasta dan publik untuk berhenti menyediakan kursus medis bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.

Sumber