Apple mungkin sedang dalam proses mengintegrasikan model kecerdasan buatan (AI) DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Seorang keterangan rahasia yang berbasis di China mengklaim bahwa raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino sedang menguji model AI DeepSeek R1 yang berfokus pada penalaran perusahaan AI untuk melihat apakah itu bisa menjadi alternatif dari model AI asli perusahaan. Saat ini, pembuat iPhone belum meluncurkan fitur AI-nya di China karena kebijakan peraturan yang ketat di negara tersebut. Namun, jika informasi yang bocor itu benar, ini mungkin menawarkan Apple kesempatan untuk memperkenalkan fitur-fitur di pasar China.
Apple Dapat Menggunakan DeepSeek R1 untuk Apple Intelligence
Tipster Fixed Focus Digital yang berbasis di Guangdong mengklaim dalam sebuah posting di Weibo bahwa CEO Apple Tim Cook sangat senang dengan peluang yang disajikan oleh DeepSeek. Perusahaan AI China merilis model penalaran open-source dengan lisensi MIT yang memungkinkan penggunaan komersial. Raksasa teknologi itu dapat mengintegrasikannya untuk menggantikan model AI aslinya serta fitur ChatGPT dalam Apple Intelligence.
Fokus Tetap Digital di Weibo
Kredit Foto: Weibo
China mempertahankan kebijakan ketat bahwa setiap perangkat, perangkat lunak, atau platform bertenaga AI harus terlebih dahulu mendapatkan sertifikat dari pemerintah. Namun, negara tersebut belum meloloskan model AI apa pun yang tidak dibangun di China atau berjalan di server China. Rintangan peraturan ini mencegah Apple merilis fitur AI-nya di negara tersebut dengan pembaruan iOS 18.1. Sejak seri iPhone 16 dipasarkan di belakang Apple Intelligence, perusahaan dilaporkan mengalami penurunan penjualan yang signifikan.
Sementara raksasa teknologi itu dilaporkan mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Alibaba dan Baidu, keterangan rahasia mengklaim Apple sekarang sedang mempertimbangkan untuk mengintegrasikan model AI DeepSeek R1 sebagai solusi. Jika klaim tersebut benar, model AI akan memecahkan dua tantangan bagi perusahaan. Pertama, karena model AI DeepSeek dibangun di China, model tersebut harus dengan mudah mendapatkan izin dari badan pengatur.
Kedua, karena DeepSeek R1 tersedia di domain publik, Apple dapat menggunakannya sebagai model pada perangkat untuk menggantikan modelnya, sambil mempertahankan fitur AI. Akibatnya, raksasa teknologi tidak perlu menghosting data AI di server pihak ketiga, dan akan dapat menawarkan keamanan data kepada pengguna. Tipster mengklaim bahwa integrasi DeepSeek tidak akan diluncurkan sebelum pembaruan iOS 19.
Selain itu, keterangan rahasia juga mengklaim bahwa karena biaya antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang rendah dari DeepSeek R1 dan nilai inferensi lokal, pembuat iPhone juga dapat memperkenalkannya di Eropa (wilayah lain di mana Apple Intelligence tidak tersedia) serta di AS.
Namun, perlu dicatat bahwa informasi tersebut telah tiba dari satu keterangan rahasia dari China, dan tidak dapat dipastikan apakah Apple sedang mempertimbangkan DeepSeek R1 untuk Apple Intelligence atau tidak sampai perusahaan membuat pengumuman resmi mengenai hal yang sama.