Kemajuan teknologi propulsi listrik untuk pesawat ruang angkasa dapat segera mengatasi tantangan kritis, dibantu oleh simulasi superkomputer. Metode propulsi ini, mengandalkan mesin ion, diakui karena efisiensinya dan semakin diadopsi dalam misi di luar atmosfer Bumi. Dengan menggunakan arus listrik untuk mengionisasi gas seperti xenon, sistem ini menghasilkan daya dorong melalui gumpalan ion berkecepatan tinggi. Meskipun metode ini mengurangi kebutuhan bahan bakar dibandingkan dengan roket kimia, metode ini menghadirkan tantangan unik, seperti potensi kerusakan yang disebabkan oleh elektron yang tersebar kembali dari gumpalan knalpot.
Memahami Perilaku Ion Plume
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Plasma Sources Science and Technology oleh ilmuwan Chen Cui dari University of Virginia dan Joseph Wang dari University of Southern California, simulasi baru telah mengeksplorasi bagaimana elektron berperilaku di dalam knalpot mesin ion. Seperti yang dilaporkan oleh space.com, karakteristik termodinamika partikel-partikel ini dianalisis, menawarkan wawasan tentang bagaimana kecepatan dan suhunya memengaruhi dinamika gumpalan ion. Studi ini mengungkapkan bahwa elektron inti, yang bergerak dengan kecepatan tinggi, mempertahankan suhu yang konsisten, sementara yang berada di tepi gumpalan kehilangan energi lebih cepat dan berisiko bertabrakan dengan komponen pesawat ruang angkasa.
Tantangan dalam Propulsi Listrik
Elektron yang tersebar di belakang gumpalan menimbulkan ancaman signifikan bagi pesawat ruang angkasa. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sensitif seperti susunan surya dan antena. Tantangan-tantangan ini telah menarik perhatian, karena misi yang ditenagai oleh penggerak listrik membutuhkan sistem yang mampu bertahan selama bertahun-tahun beroperasi.
Masa Depan Teknologi Mesin Ion
Dengan pemahaman yang ditingkatkan ini, solusi sekarang dapat diintegrasikan ke dalam desain mesin untuk mengurangi hamburan balik elektron. Strategi mungkin termasuk membatasi elektron lebih efektif di dalam berkas atau mengubah struktur bulu. Perkembangan ini menjanjikan untuk memungkinkan pesawat ruang angkasa melakukan misi yang lebih lama dengan keandalan yang lebih besar, didukung oleh dorongan propulsi listrik yang stabil.
Untuk berita dan ulasan teknologi terbaru, ikuti Gadgets 360 di X, Facebook, WhatsApp, Utas dan Google Berita. Untuk video terbaru tentang gadget dan teknologi, berlangganan saluran YouTube kami. Jika Anda ingin tahu segalanya tentang influencer top, ikuti Who’sThat360 internal kami di Instagram dan YouTube.

Desain Asus ROG Phone 9 FE, Spesifikasi Lengkap Bocor; Dibilang Punya Snapdragon 8 Gen 3 SoC, Baterai 5.500mAh
Kepala Xbox Phil Spencer menyarankan Starfield Bisa Dirilis di Konsol Saingan
