Perkebunan Joseph Shuster, salah satu pencipta Superman, telah mengajukan gugatan terhadap Warner Bros. Discovery (WBD) dan DC Comics, Deadline melaporkan.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa studio tidak memiliki hak untuk merilis film ‘Superman’ yang akan datang di wilayah tertentu.
Mark Warren Peary, pelaksana harta Shuster, mengajukan kasus tersebut di pengadilan federal New York awal pekan ini. Menurut Deadline, gugatan tersebut meminta ganti rugi dan perintah untuk menghentikan WBD mendistribusikan konten terkait Superman di Kanada, Inggris, Irlandia, dan Australia. Ia berpendapat bahwa hak cipta asing Shuster untuk Superman kembali ke perkebunannya bertahun-tahun yang lalu.
Sesuai publikasi tersebut, juru bicara WBD menanggapi gugatan tersebut, dengan mengatakan, “Kami pada dasarnya tidak setuju dengan manfaat gugatan tersebut dan akan dengan penuh semangat membela hak-hak kami.”
Gugatan tersebut menjelaskan bahwa di bawah undang-undang hak cipta di Kanada, Inggris, Irlandia, dan Australia, hak pencipta secara otomatis kembali ke harta mereka 25 tahun setelah kematian mereka. Sejak Joseph Shuster meninggal pada tahun 1992, hak ciptanya di negara-negara ini dikembalikan ke perkebunannya pada tahun 2017 (dan pada tahun 2021 untuk Kanada).
Film Superman baru, yang dibintangi David Corenswet sebagai pahlawan super ikonik, akan dirilis pada 11 Juli tahun ini. Film ini juga menampilkan Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane, Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor, dan Maria Gabriela de Faria sebagai The Engineer.
Sebelumnya pada bulan Januari, sutradara James Gunn merilis teaser baru dari film yang sangat dinantikan yang menampilkan cuplikan tambahan termasuk pertarungan super dan tampilan baru dari karakter Lex Luthor yang diperankan oleh Nicholas Hoult. (ANI)