Indikator Risiko Penipuan Keuangan (FRI) Departemen Telekomunikasi (DoT) dilaporkan telah memasukkan antara 3.00.000 hingga 4.00.000 kartu SIM yang terkait dengan aktivitas penipuan. Menurut laporan tersebut, alat bertenaga kecerdasan buatan (AI) menandai sebanyak 2.000 nomor telepon berisiko tinggi setiap hari. FRI pertama kali diperkenalkan oleh DoT pada bulan Mei, dan didasarkan pada alat analisis yang dikembangkan oleh Digital Intelligence Platform. Ini dapat mendeteksi nomor ponsel yang telah digunakan dalam penipuan keuangan atau memiliki kemungkinan besar untuk digunakan.
Sistem FRI DoT Menindak Penipuan Keuangan
Menurut The Economic Times, FRI telah mendeteksi dan memasukkan hingga 4.00.000 kartu SIM ke daftar hitam yang terkait dengan aktivitas penipuan sejak beroperasi. Mengutip data pemerintah, laporan tersebut mengklaim bahwa alat tersebut mendeteksi 2.000 nomor ponsel setiap hari. Angka-angka ini dikatakan berisiko tinggi karena terlibat dengan penipuan investasi atau pekerjaan.
Selain itu, seorang pejabat senior DoT mengatakan kepada ET bahwa nomor yang ditandai langsung ini kemudian digunakan untuk menemukan lebih banyak kartu SIM di jaringan melalui pencocokan pola bertenaga AI. Pejabat itu dilaporkan juga menyoroti bahwa FRI telah membantu platform UPI seperti GPay, PhonePe, dan Paytm mencegah transaksi yang berpotensi penipuan senilai crores rupee, hanya pada bulan sebelumnya.
Pada bulan Juli, Reserve Bank of India (RBI) menyarankan semua Bank Komersial Terjadwal, Bank Keuangan Kecil, Bank Pembayaran, dan Bank Koperasi untuk mengintegrasikan FRI ke dalam sistem mereka. Karena integrasi ini, waktu untuk bertindak alat pada akun penipuan juga telah dikurangi menjadi beberapa jam, kata pejabat itu kepada publikasi tersebut. “Ini juga menandakan meningkatnya kematangan Platform Intelijen Digital DoT, yang diluncurkan dengan tujuan pertukaran data real-time di antara para pemangku kepentingan,” kata pejabat DoT yang tidak disebutkan namanya.
Indikator ini pertama kali diperkenalkan pada bulan Mei sebagai cara baru untuk memerangi lanskap penipuan keuangan India yang terus berkembang. Ini terutama dirancang untuk memecahkan masalah bahwa pelaku kejahatan sering mengubah nomor telepon yang mereka gunakan untuk melakukan penipuan. Ini berarti sistem tradisional tidak dapat menandai nomor kecuali telah digunakan untuk melakukan penipuan.
Sebaliknya, FRI menggunakan beberapa metrik dan kemampuan AI yang berbeda untuk menunjukkan angka yang memiliki “risiko” terlibat dengan penipuan. Angka-angka ini kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan database pemerintah, dan kemudian peringkat risiko (antara rendah, sedang, dan tinggi) diberikan kepada mereka.