Dua tentara Kamboja telah dikembalikan oleh Thailand menjelang pertemuan penting yang bertujuan untuk mempertahankan gencatan senjata antara kedua negara.
Di Bangkok, juru bicara pemerintah Thailand Jirayu Houngsub mengatakan pada hari Jumat bahwa dua tentara Kamboja telah dikirim kembali, dan 18 sisanya sedang diproses karena melanggar undang-undang imigrasi.
“Tentara Kamboja menyusup ke wilayah Thailand dan tentara menahan mereka, memperlakukan mereka berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Kamboja meminta Thailand untuk mengembalikan semua tentara yang ditahan.
“Kamboja secara aktif terlibat dalam negosiasi untuk mengamankan pembebasan mereka, dan menegaskan kembali seruannya untuk segera
dan pembebasan tanpa syarat sesuai dengan hukum humaniter internasional,” kata juru bicara kementerian.
Ini sebagai berikut Hari-hari pertempuran mematikan di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja yang melihat sedikitnya 43 orang tewas dan menyebabkan lebih dari 300.000 orang mengungsi.
Kekerasan – pertempuran terburuk antara tetangga dalam lebih dari satu dekade – berakhir dengan gencatan senjata yang dicapai pada hari Senin menyusul dorongan dari Malaysia dan seruan dari Malaysia Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan menunda negosiasi tarif dengan kedua negara sampai pertempuran berhenti.
Thailand dan Kamboja sebelumnya menghadapi tarif 36% untuk mengirim barang ke AS, pasar ekspor terbesar mereka.
Setelah negosiasi lebih lanjut, mereka sekarang akan membayar tarif 19%, Gedung Putih mengumumkan pada hari Jumat.
Kamboja mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya berencana untuk mencalonkan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian atas intervensinya, menurut wakil perdana menterinya.
Pakistan mengatakan pada bulan Juni bahwa pihaknya akan merekomendasikan Trump untuk hadiah atas pekerjaannya dalam membantu menyelesaikan konflik dengan India.
Baca lebih lanjut dari Sky News:
Insiden drone di penjara meningkat lebih dari 40%
Hari-hari paling mematikan di Gaza terkait dengan pola serangan terhadap keluarga
Para pejabat dari Thailand dan Kamboja akan bertemu di Malaysia pekan depan untuk pembicaraan yang bertujuan mempertahankan gencatan senjata di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Kedua negara telah berselisih di daerah perbatasan selama beberapa dekade, dan ketegangan yang membara meningkat menjadi baku tembak, penembakan dan roket pada pekan lalu, dengan kedua belah pihak saling menuduh memulai kekerasan.
Kedua negara menarik kembali duta besar mereka, dan Thailand menutup penyeberangan perbatasannya dengan Kamboja.
Hubungan antara keduanya memburuk tajam setelah konfrontasi bersenjata pada bulan Mei yang menewaskan seorang tentara Kamboja. Gairah nasionalis di kedua belah pihak semakin mengobarkan situasi.