Home Dunia PBB membunyikan alarm tentang krisis polusi plastik — Masalah Global

PBB membunyikan alarm tentang krisis polusi plastik — Masalah Global

9
0

Antara 19 dan 23 juta ton sampah plastik bocor ke ekosistem perairan setiap tahun, dan tanpa tindakan segera, angka ini diperkirakan akan meningkat sebesar 50 persen pada tahun 2040.

Polusi plastik mencemari setiap sudut planet ini, mengancam ekosistem, satwa liar, dan kesehatan manusia. Mikroplastik ditemukan dalam makanan, air dan udara, dengan rata-rata orang diperkirakan menelan lebih dari 50.000 partikel plastik setiap tahun, dan jauh lebih banyak ketika inhalasi disertakan.

Jika krisis iklim tidak ditangani, dengan polusi plastik sebagai pendorong utama, tingkat polusi udara yang melebihi ambang batas aman dapat meningkat sebesar 50 persen dalam satu dekade. Sementara itu, polusi plastik di lingkungan laut dan air tawar dapat tiga kali lipat pada tahun 2040.

Hari aksi global

Untuk menggalang momentum, Program Lingkungan PBB (UNEP) memimpin Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahunan ke-52 pada 5 Juni, platform terbesar di dunia untuk penjangkauan lingkungan.

Peringatan tahun ini diselenggarakan oleh Jeju, Republik Korea, dengan tema #BeatPlasticPollution. Sejak diluncurkan pada tahun 2018, kampanye yang dipimpin UNEP telah mengadvokasi transisi yang adil dan inklusif dari ketergantungan plastik.

Hari ini menyatukan pemerintah, bisnis, komunitas, dan individu dalam misi bersama untuk melindungi dan memulihkan planet ini, sambil memajukan kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama yang terkait dengan aksi iklim dan konsumsi berkelanjutan.

Menuju perjanjian

Fokus utama hari ini adalah dorongan berkelanjutan untuk perjanjian global untuk mengakhiri polusi plastik. Negara-negara saat ini sedang menegosiasikan perjanjian internasional yang mengikat secara hukum, dengan putaran pembicaraan berikutnya dijadwalkan pada bulan Agustus.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan “kesepakatan yang ambisius, kredibel, dan adil” yang membahas siklus hidup penuh plastik, mencerminkan kebutuhan masyarakat, selaras dengan SDGs, dan diimplementasikan dengan cepat dan sepenuhnya.

Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen menggemakan seruan tersebut, mendesak negara-negara untuk bersatu di sekitar solusi inovatif dan alternatif untuk penggunaan plastik.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia berfungsi sebagai katalis untuk tindakan, mendorong perhatian ke Majelis Lingkungan PBB akhir tahun ini – di mana harapan tinggi bahwa negara-negara akan menyelesaikan langkah-langkah konkret untuk mengekang polusi plastik dan mengatasi darurat iklim yang lebih luas.

Direktur Eksekutif UNEP menyerukan tindakan untuk #BeatPlastic Polusi | Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

Sumber