Home Teknologi Kuil Berusia 2.100 Tahun Ditemukan di Mesir Tersembunyi di Permukaan Tebing, Mengungkapkan...

Kuil Berusia 2.100 Tahun Ditemukan di Mesir Tersembunyi di Permukaan Tebing, Mengungkapkan Ukiran Dewa Kuno

35
0

Para arkeolog telah menemukan sebuah kuil berusia 2.100 tahun yang diukir di permukaan tebing dekat Sohag, Mesir, sekitar 200 kilometer utara Luxor. Penemuan yang diumumkan oleh para peneliti dari University of Tübingen di Jerman, mencakup relief batu dan ruang yang diukir dengan rumit yang memberikan wawasan baru tentang praktik keagamaan periode Ptolemeus. Penggalian dimulai pada tahun 2022 dan merupakan bagian dari studi yang sedang berlangsung di distrik kuil yang lebih besar di Athribis, sebuah situs yang sedang dieksplorasi sejak 2012.

Penggambaran Dewa Kuno Ditemukan

Sesuai siaran pers dari Universitas Tübingen, relief kuil dikatakan menggambarkan Raja Ptolemaios VIII, yang memerintah antara 170 dan 116 SM, mempersembahkan pengorbanan kepada Repit, seorang dewi berkepala singa, dan putranya Kolanthes. Repit tercatat sebagai permaisuri Min-Ra, dewa yang terkait dengan kesuburan. Struktur itu diyakini telah didedikasikan untuk Repit, tetapi konfirmasi menunggu penyelidikan lebih lanjut. Berbicara kepada Live Science, Christian Leitz, seorang profesor Mesir yang memimpin proyek tersebut, menyebutkan bahwa nama asli kuil itu masih belum diketahui.

Temuan Penting di Kamar Bait Suci

Di dalam menara utara kuil, sebuah ruangan berisi peralatan dan amphorae ditemukan, sementara pintu masuknya menampilkan ukiran rinci Repit dan Min-Ra, sesuai laporan. Penggambaran unik dari decan—bintang yang terkait dengan penunjuk waktu malam hari—juga diidentifikasi. Decan, yang ditunjukkan dengan tubuh humanoid dan kepala hewan, termasuk elang dan ibis, digambarkan oleh tim sebagai langka. Sosok-sosok seperti itu telah ditemukan di kuil lain, meskipun biasanya dalam kelompok yang lebih besar.

Para Cendekiawan Menyerukan Analisis Lebih Lanjut

Para ahli yang tidak terlibat dalam penggalian telah menggambarkan penemuan itu sebagai hal yang menarik tetapi menyarankan lebih banyak informasi diperlukan untuk memahami signifikansinya, sesuai laporan. Sarah Symons dan Juan Antonio Belmonte, arkeoastronom dengan pengalaman luas di Mesir, berkomentar bahwa temuan ini menjanjikan untuk memajukan pengetahuan tentang praktik agama dan astronomi Ptolemeus dalam pernyataan mereka.
Penggalian di Athribis terus berlanjut, dengan para peneliti bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak detail tentang sejarah dan tujuan kuil.

Sumber