Sebuah misi terobosan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) yang melibatkan dua satelit yang dirancang untuk menciptakan gerhana buatan dijadwalkan untuk diluncurkan pada 04 Desember 2024. Misi terbang formasi Proba-3 akan dibawa ke orbit di atas Kendaraan Peluncuran Satelit Kutub India (PSLV-C59) dari Pusat Antariksa Satish Dhawan. Lepas landas diperkirakan pukul 16:08 (IST). Liputan langsung acara tersebut akan disediakan oleh Organisasi Riset Luar Angkasa India (ISRO).
Proba-3 Peluncuran Detail Langsung
Peluncuran akan dimulai pada pukul 16:08 (IST) dari Pusat Antariksa Satish Dhawan. Streaming langsung akan tersedia di saluran YouTube ISRO, sementara seseorang bisa mendapatkan pembaruan waktu nyata di pegangan media sosial organisasi.
Detail Misi
Misi Proba-3 terdiri dari dua satelit dengan berat gabungan 550 kilogram. Pesawat ruang angkasa ini akan memasuki orbit yang sangat elips, bervariasi antara 600 kilometer dan 60.530 kilometer dari Bumi. Pejabat ESA telah menyatakan bahwa setelah dipisahkan, satelit akan diuji untuk mengorbit tandem yang aman, termasuk demonstrasi protokol penghindaran tabrakan.
Tujuan utama melibatkan formasi terbang yang tepat, yang digambarkan ESA sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya,” dalam sebuah pernyataan. Satelit akan selaras dengan akurasi milimeter pada jarak 150 meter, membentuk apa yang disebut lembaga itu sebagai “satelit raksasa virtual.” Selama penyelarasan ini, satu satelit akan memblokir piringan Matahari, memungkinkan rekannya untuk mengamati korona matahari – atmosfer luar Matahari – tanpa gangguan.
Tujuan Ilmiah dan Kemajuan Teknologi
Proba-3 dirancang untuk memungkinkan pengamatan korona yang diperpanjang, yang biasanya terlihat dari Bumi hanya selama gerhana matahari singkat, sesuai laporan. ESA telah menyoroti dalam sebuah pernyataan bahwa misi ini akan memberikan hingga enam jam studi korona tanpa gangguan selama setiap siklus orbit 19 jam. Pengamatan yang diperluas ini diharapkan dapat membantu dalam memahami fenomena seperti suhu korona Matahari yang tinggi dan percepatan angin matahari.
Misi yang diperkirakan akan berlangsung minimal dua tahun ini juga ditujukan untuk memajukan teknologi penerbangan formasi otonom. Pejabat ESA telah menyarankan bahwa inovasi ini dapat membuka jalan bagi formasi satelit skala yang lebih besar, yang berpotensi merevolusi bidang-bidang seperti pengamatan Bumi dan servis di orbit.
Warisan Seri Proba
Proba-3 menandai misi keempat dalam seri Proba ESA, setelah peluncuran Proba-1 pada tahun 2001, Proba-2 pada tahun 2009, dan Proba-V pada tahun 2012. Misi ini telah berkontribusi pada pengamatan Bumi dan studi matahari, dengan semua satelit sebelumnya dilaporkan tetap beroperasi di orbit.
Proyek Proba-3, yang dimulai pada tahun 2014 dengan perkiraan biaya € 200 juta, mencerminkan upaya kolaboratif antara ESA dan mitra sektor swasta.