Menanggapi kenaikan biaya input dan biaya operasional, Maruti Suzuki India Limited mengumumkan kenaikan harga di seluruh model mobilnya efektif Januari 2025.
Kenaikan, yang diperkirakan hingga empat persen, akan bervariasi tergantung pada modelnya, menurut pernyataan perusahaan yang dirilis hari ini.
Pembuat mobil menekankan upaya berkelanjutannya untuk mengoptimalkan biaya dan meminimalkan dampak pada pelanggan. Namun, perusahaan mengakui bahwa sebagian dari peningkatan biaya harus diteruskan ke pasar untuk mempertahankan operasi dan mempertahankan standar kualitas.
Maruti Suzuki, pembuat mobil terbesar di negara itu, melaporkan pertumbuhan yang kuat dalam total penjualan kendaraan penumpang, mencapai 141.312 unit selama November. Ini menandai peningkatan dari 134.158 unit yang terjual pada November 2023. Namun, penjualan perseroan pada Oktober 2024 lebih tinggi menjadi 159.591 unit, mengindikasikan penurunan bulanan. Pada November 2024, Maruti Suzuki India Limited mencatatkan total penjualan kendaraan sebanyak 181.531 unit. Termasuk penjualan domestik sebesar 144.238 unit, penjualan ke produsen peralatan asli (OEM) lainnya sebesar 8.660 unit, dan ekspor sebesar 28.633 unit.
Pengumuman kenaikan harga dari Maruti Suzuki India datang di tengah langkah serupa oleh merek otomotif terkemuka lainnya. Pada 5 Desember, Hyundai Motor India Limited (HMIL) mengungkapkan kenaikan harga hingga Rs. 25.000 di seluruh kendaraan Model Year 2025, efektif 1 Januari 2025.
HMIL mengaitkan peningkatan tersebut dengan meningkatnya biaya input, logistik, dan transportasi, diperparah oleh nilai tukar yang merugikan. Tarun Garg, Direktur Penuh Waktu dan COO HMIL, menyatakan bahwa meskipun perusahaan berusaha untuk menyerap biaya sebanyak mungkin, penyesuaian tersebut diperlukan untuk mengimbangi eskalasi biaya yang berkelanjutan.
Sebelumnya, pada 2 Desember, Audi India juga mengumumkan kenaikan harga tiga persen untuk jajarannya, dengan alasan serupa. Pembuat mobil mewah ini menyoroti pentingnya revisi ini untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan dan mitra dealernya.
Penyesuaian harga di awal tahun telah menjadi norma industri, memungkinkan pembuat mobil untuk menyelaraskan strategi penetapan harga dengan kenaikan biaya dari tahun sebelumnya. Revisi ini bertujuan untuk menyeimbangkan keberlanjutan operasional dan daya saing pasar.