Roket Vega-C Eropa telah kembali beroperasi, mencapai peluncuran yang sukses pada 5 Desember 2024, setelah penangguhan dua tahun karena kegagalan selama misi sebelumnya. Roket, yang dioperasikan oleh perusahaan kedirgantaraan Prancis Arianespace, membawa satelit pengamatan Bumi Copernicus Sentinel-1C ke orbit. Peluncuran berlangsung pada pukul 16:20 EST dari Pusat Antariksa Guyana di Kourou, Guyana Prancis, menyusul upaya penundaan yang disebabkan oleh masalah mekanis pada 4 Desember.
Detail Peluncuran dan Tujuan Misi
Menurut sumber, roket Vega-C mengerahkan Sentinel-1C ke orbit sinkron matahari sekitar 435 mil (700 km) di atas Bumi. Satelit tersebut, bagian dari program pengamatan Bumi Copernicus Uni Eropa, berfungsi sebagai pengganti Sentinel-1B, yang menjadi tidak beroperasi karena kesalahan teknis pada tahun 2022. Sentinel-1C akan bekerja sama dengan Sentinel-1A untuk menangkap citra permukaan bumi beresolusi tinggi, memberikan data penting untuk pemantauan lingkungan dan manajemen bencana.
Christoph Kautz, Direktur Navigasi Satelit dan Pengamatan Bumi di Direktorat Jenderal Industri Pertahanan dan Antariksa (DG DEFIS), menyatakan selama pengarahan prapeluncuran bahwa lebih dari 30 petabyte data telah dihasilkan sejak program Sentinel-1 dimulai. Dia juga mencatat peran penting program dalam memasok pengguna dengan lebih dari 150.000 produk yang berasal dari data ini.
Pembaruan Teknologi untuk Vega-C dan Rencana Masa Depan
Kabarnya, jeda dua tahun Vega-C dikaitkan dengan desain ulang nosel mesin roket tahap keduanya, menyusul kegagalan misi keduanya pada Desember 2022. Giulio Ranzo, CEO Avio, yang merancang roket di bawah kontrak Badan Antariksa Eropa (ESA), menggambarkan peluncuran kembali sebagai langkah penting dalam memenuhi 15 misi mendatang dalam backlog Vega-C, dalam sebuah pernyataan.
ESA juga telah mengumumkan rencana untuk mengganti Vega-C dengan Vega-E, roket generasi berikutnya yang menampilkan mesin oksigen-metana cair yang ditingkatkan, yang dikenal sebagai M-10. Menurut Direktur Transportasi Luar Angkasa ESA Toni Tolker-Nielsen, dalam sebuah pernyataan, kontrak untuk implementasinya diharapkan akan ditandatangani pada akhir tahun.
Sentinel-1A, yang beroperasi sejak 2014, dijadwalkan untuk digantikan oleh Sentinel-1D pada September 2025, yang semakin meningkatkan kemampuan pengamatan konstelasi.