Sebagian besar keanekaragaman hayati Bumi menghadapi kepunahan pada akhir abad ini jika emisi gas rumah kaca saat ini terus tidak terkendali, menurut temuan yang diterbitkan di Science pada 5 Desember. Studi yang meninjau lebih dari 450 makalah penelitian selama 30 tahun ini menyoroti meningkatnya ancaman perubahan iklim terhadap spesies global, terutama amfibi dan ekosistem pegunungan, pulau, dan air tawar. Analisis ini menarik perhatian pada kebutuhan mendesak untuk upaya konservasi yang ditargetkan dan tindakan iklim yang lebih ketat.
Perubahan Iklim dan Meningkatnya Risiko Kepunahan
Penelitian yang dilakukan oleh Mark Urban, seorang ahli biologi di University of Connecticut, menganalisis dampak berbagai skenario pemanasan pada kelangsungan hidup spesies, menurut laporan. Temuan menunjukkan bahwa mempertahankan kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius, seperti yang diuraikan dalam Perjanjian Paris, dapat membatasi risiko kepunahan. Namun, kenaikan 1,5 derajat Celcius masih bisa menempatkan sekitar 180.000 spesies – 1 dari 50 di seluruh dunia – pada risiko kepunahan.
Studi ini memperingatkan bahwa jika suhu meningkat sebesar 2,7 derajat Celcius, risikonya berlipat ganda, dengan 1 dari 20 spesies berpotensi menghadapi kepunahan. Skenario pemanasan yang lebih tinggi, seperti kenaikan 4,3 derajat Celcius, memproyeksikan tingkat kepunahan hampir 15 persen, meningkat menjadi hampir 30 persen jika suhu naik menjadi 5,4 derajat Celcius.
Amfibi dan Kerentanan Ekosistem
Menurut Urban, dalam sebuah pernyataan, amfibi sangat rentan karena ketergantungan mereka pada pola cuaca yang stabil untuk siklus hidup mereka. Ekosistem seperti di Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru juga diidentifikasi sebagai hotspot untuk risiko kepunahan karena isolasinya, membuat migrasi dan adaptasi sulit bagi spesies asli. Dia mengatakan kepada Live Science bahwa ekosistem seperti pegunungan dan pulau sangat terpengaruh karena habitat di sekitarnya seringkali tidak cocok untuk migrasi.
Seruan untuk Kebijakan dan Tindakan Konservasi
Studi ini menggarisbawahi perlunya upaya kebijakan global untuk mengekang emisi dan melindungi ekosistem. Urban menekankan bahwa temuan tersebut menghilangkan ketidakpastian tentang dampak perubahan iklim terhadap kepunahan spesies, mendesak pembuat kebijakan untuk bertindak tegas.