Home Teknologi Para peneliti Menunjukkan Lonjakan Cepat Suhu Global Bisa Jadi Karena Berkurangnya Albedo...

Para peneliti Menunjukkan Lonjakan Cepat Suhu Global Bisa Jadi Karena Berkurangnya Albedo Planet

32
0

Para peneliti dari Alfred Wegener Institute (AWI) telah menyoroti penurunan signifikan dalam albedo planet Bumi sebagai kemungkinan penyebab kenaikan tajam suhu global pada tahun 2023. Penurunan ini, terkait dengan pengurangan awan dataran rendah, telah diidentifikasi sebagai faktor kunci yang berkontribusi terhadap kenaikan suhu rata-rata global hampir 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri—angka yang memecahkan rekor. Menurut Dr Helge Goessling, pemodelan iklim di AWI dan penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan, fenomena ini telah menciptakan “kesenjangan penjelasan” 0,2 derajat Celcius dalam kenaikan suhu yang tercatat yang gagal ditangani oleh faktor-faktor yang ada seperti gas rumah kaca, El Nino, dan aktivitas vulkanik.

Penurunan Awan Rendah dan Kehilangan Reflektifitas

Studi ini diterbitkan di Science. Penelitian ini telah menunjukkan penurunan yang nyata dalam tutupan awan ketinggian rendah, terutama di garis lintang tengah utara dan daerah tropis, sebagai pendorong utama berkurangnya albedo planet. Dr Thomas Rackow, rekan penulis studi tersebut, mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa dalam rilis AWI, tahun 2023 melihat tingkat albedo planet terendah sejak setidaknya tahun 1940, menurut data dari NASA dan Pusat Eropa untuk Prakiraan Cuaca Jarak Menengah (ECMWF). Albedo adalah ukuran reflektifitas Bumi, dengan lebih sedikit sinar matahari yang dipantulkan kembali ke luar angkasa, berkontribusi pada pemanasan lebih lanjut.

Implikasi dari Temuan

Penurunan awan ketinggian rendah, yang menawarkan efek pendinginan dengan memantulkan sinar matahari, kontras dengan awan yang lebih tinggi yang memerangkap panas, mengintensifkan efek pemanasan. Peraturan bahan bakar laut yang lebih ketat, mengurangi konsentrasi aerosol yang membantu pembentukan awan, dan perubahan laut telah diusulkan sebagai faktor penyebabnya. Namun, Dr Goessling telah menyarankan bahwa lingkaran umpan balik antara pemanasan global dan pengurangan awan rendah mungkin memainkan peran penting.

Temuan ini menggarisbawahi urgensi merevisi anggaran karbon global dan menerapkan langkah-langkah adaptasi, karena pemanasan di luar ambang batas 1,5 derajat Celcius yang diuraikan dalam Perjanjian Paris dapat terjadi lebih cepat dari yang diantisipasi, menurut laporan. Para peneliti iklim terus menekankan kebutuhan kritis untuk tindakan segera untuk mengatasi tantangan yang semakin parah ini.

Sumber