Home Teknologi Homo Juluensis Ditemukan: Babak Baru dalam Evolusi Manusia Pleistosen Tengah

Homo Juluensis Ditemukan: Babak Baru dalam Evolusi Manusia Pleistosen Tengah

32
0

Spesies manusia purba baru, Homo juluensis, telah diidentifikasi oleh para peneliti, menandai langkah signifikan dalam memahami evolusi manusia di zaman Pleistosen Tengah. Menurut temuan yang diterbitkan dalam PaleoAnthropology pada Mei 2024, penemuan tersebut didasarkan pada bukti fosil yang digali di Tiongkok, dengan spesimen yang berasal dari 220.000 dan 100.000 tahun yang lalu. Spesies, yang dikenal sebagai “orang berkepala besar”, dicirikan oleh tengkorak besar, memadukan fitur yang terlihat pada manusia modern, Neanderthal dan Denisovan.

Bukti dan Karakteristik Fosil

Fosil-fosil yang membentuk dasar klasifikasi baru ini ditemukan dari situs-situs di Xujiayao dan Xuchang di Tiongkok utara dan tengah, menurut laporan. Penggalian di Xujiayao pada tahun 1970-an menghasilkan lebih dari 10.000 alat batu dan 21 fragmen fosil, mewakili setidaknya 10 individu. Fosil-fosil ini menampilkan tengkorak yang besar dan lebar dengan karakteristik seperti Neanderthal, namun juga memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia modern dan Denisovan. Empat tengkorak kuno tambahan yang ditemukan di Xuchang menunjukkan fitur serupa.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Christopher Bae, seorang antropolog di University of Hawai’i dan Xiujie Wu, seorang ahli paleoantropologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China, menyimpulkan bahwa fosil ini mewakili populasi hominin yang berbeda. Temuan ini menunjukkan kemungkinan kontinuitas hibridisasi di antara hominin Pleistosen Tengah, yang membentuk evolusi manusia di Asia timur.

Penamaan dan Perspektif Ahli

Dalam sebuah pernyataan kepada Nature Communications, yang diterbitkan pada November 2024, para peneliti menganjurkan penggunaan Homo juluensis untuk mengklarifikasi catatan fosil kompleks Asia timur. Sementara beberapa ahli, seperti Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam di London, telah menyarankan fosil itu mungkin lebih selaras dengan Homo longi, penunjukan Homo juluensis telah mendapatkan daya tarik.

Nama itu, menurut Bae, dalam sebuah pernyataan, diperkenalkan untuk meningkatkan komunikasi ilmiah. Paleoantropolog John Hawks dari University of Wisconsin-Madison mencatat dalam sebuah posting blog bahwa terminologi semacam itu memungkinkan referensi yang lebih jelas tentang tempat populasi ini dalam narasi evolusi manusia. Penemuan ini menggarisbawahi hubungan rumit dalam kelompok hominin kuno dan signifikansi evolusionernya.

Untuk berita dan ulasan teknologi terbaru, ikuti Gadgets 360 di X, Facebook, WhatsApp, Utas dan Google Berita. Untuk video terbaru tentang gadget dan teknologi, berlangganan saluran YouTube kami. Jika Anda ingin tahu segalanya tentang influencer top, ikuti Who’sThat360 internal kami di Instagram dan YouTube.

Beruang Kutub di Alaska Menghadapi Meningkatnya Ancaman Patogen Akibat Perubahan Iklim



Sumber