Home Teknologi Teleskop Luar Angkasa James Webb Mengungkapkan Bahwa Lubang Hitam Supermasif Mungkin Telah...

Teleskop Luar Angkasa James Webb Mengungkapkan Bahwa Lubang Hitam Supermasif Mungkin Telah Dibuat Tepat Setelah Big Bang

31
0

Para astronom telah bingung dengan keberadaan lubang hitam supermasif yang terdeteksi selama fase paling awal alam semesta, hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang. Temuan terbaru, seperti yang dirinci dalam sebuah studi yang diajukan ke Journal of Cosmology and Astroparticle Physics, menunjukkan bahwa raksasa kosmik ini mungkin berasal sebagai “benih” primordial selama Big Bang itu sendiri. Hipotesis ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana lubang hitam yang begitu besar muncul pada masa bayi alam semesta.

Pengamatan Awal Menantang Teori Saat Ini

Sesuai penelitian, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengidentifikasi lubang hitam supermasif di galaksi yang terbentuk tak lama setelah Big Bang. Lubang hitam ini, yang berkisar dari ratusan ribu hingga miliaran kali massa Matahari, tampaknya telah berkembang lebih cepat dari yang diprediksi model astrofisika saat ini.

Secara konvensional, lubang hitam terbentuk dari sisa-sisa bintang masif. Namun, garis waktu yang diamati dengan JWST menimbulkan tantangan, karena proses ini akan mengharuskan bintang untuk terbentuk, mati, dan bergabung pada tingkat yang sangat dipercepat.

Hipotesis Lubang Hitam Primordial

Pada tahun 1970-an, Stephen Hawking berteori bahwa lubang hitam mungkin muncul langsung dari fluktuasi kepadatan ekstrem yang ada selama Big Bang, bukan dari keruntuhan bintang. Lubang hitam “primordial” ini, awalnya kecil, bisa tumbuh dari waktu ke waktu dengan menambah materi di sekitarnya. Para peneliti mengusulkan bahwa bahkan sebagian kecil dari lubang hitam primordial ini bisa mencapai ukuran supermasif dalam waktu 100 juta tahun, selaras dengan pengamatan JWST.

Langkah Selanjutnya dalam Penelitian

Sesuai laporan Live Space.com, penulis studi telah merekomendasikan untuk mengintegrasikan model ini ke dalam simulasi pembentukan galaksi awal. Pendekatan ini dapat menguji kelayakan lubang hitam primordial yang tumbuh bersama bintang dan galaksi pertama. Jika dikonfirmasi, itu akan membentuk kembali pemahaman kita tentang perkembangan lubang hitam dan evolusi kosmik. Studi observasional dan komputasi lebih lanjut akan diperlukan untuk memvalidasi hipotesis ini.

Sumber