Home Teknologi Plastik Relastis yang Dapat Didaur Ulang Dikembangkan dengan Pencetakan 3D untuk Berbagai...

Plastik Relastis yang Dapat Didaur Ulang Dikembangkan dengan Pencetakan 3D untuk Berbagai Kegunaan

26
0

Bahan baru dengan sifat yang dapat diregangkan, fleksibel, dan dapat didaur ulang telah diciptakan oleh para peneliti menggunakan teknik pencetakan 3D. Dikatakan bahwa bahan, terbuat dari elastomer termoplastik, memungkinkan objek memiliki kekakuan dan fleksibilitas yang dapat disesuaikan. Teknik ini menggabungkan efektivitas biaya dengan skalabilitas, sehingga cocok untuk penggunaan industri. Kemajuan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi aplikasi praktis di berbagai sektor, termasuk robotika lunak, perangkat medis, prostetik, dan elektronik yang dapat dikenakan, menurut laporan.

Struktur Skala Nano Memungkinkan Penyesuaian

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Advanced Functional Materials, tim peneliti mengembangkan bahan menggunakan kopolimer blok, sejenis polimer yang membentuk struktur nano silinder kaku. Struktur ini, dengan ketebalan 5-7 nanometer, disejajarkan melalui teknik pencetakan 3D terkontrol untuk menciptakan bahan yang kaku dalam satu arah tetapi elastis di arah lain. Para peneliti mengklaim bahwa penyelarasan ini memungkinkan desainer untuk menyesuaikan sifat material di berbagai bagian dari objek yang sama, memberikan solusi yang disesuaikan untuk aplikasi lanjutan.

Peran Anil Termal

Emily Davidson, asisten profesor teknik kimia dan biologi di Universitas Princeton, menjelaskan kepada SciTech Daily bahwa anil termal memainkan peran penting dalam pengembangan material. Anil termal, yang melibatkan pemanasan dan pendinginan terkontrol, dilaporkan meningkatkan tatanan struktur nano di dalam material dan memungkinkan sifat penyembuhan diri. Laporan menyatakan bahwa bahan yang rusak dapat diperbaiki melalui anil, mengembalikannya ke keadaan semula tanpa kehilangan karakteristiknya.

Efisiensi Biaya dan Fungsi Tambahan

Disorot bahwa elastomer termoplastik yang digunakan dalam penelitian ini berharga sekitar satu sen per gram, kontras dengan bahan serupa lainnya dengan harga 2,50 dolar per gram. Para peneliti dilaporkan memasukkan aditif fungsional tanpa memengaruhi sifat mekanik material. Misalnya, molekul organik yang mampu memancarkan cahaya merah di bawah sinar ultraviolet berhasil ditambahkan. Kemajuan ini menggarisbawahi potensi material dalam pembuatan objek yang rumit dan multi-fungsi.

Kabarnya, tim, termasuk penulis utama Alice Fergerson dan kontributor Shawn M. Maguire dan Emily C. Ostermann, bertujuan untuk mengeksplorasi desain baru untuk aplikasi dalam perangkat biomedis dan elektronik yang dapat dikenakan.

Sumber